Pages

Rabu, 27 Maret 2013

Setelah bertahun-tahun jadi misteri, Akhirnya Misteri Isi otak einstein terkuak

Setelah bertahun-tahun jadi misteri, Akhirnya Misteri Isi otak einstein terkuak

otak Setelah bertahun tahun jadi misteri, Akhirnya Misteri Isi otak einstein terkuak
Berpuluh-puluh tahun masyarakat dunia dibuat penasaran tentang isi struktur daripada otak ilmuwan jenius albert einstein. Berbagai pertanyaan seperti Apa susunan syaraf yang ada di otak einstein hingga ia bisa sepintar itu hingga einstein makan apa sih? tentu pernah sekelebat kita dengar dari masyarakat sekitar.
Einstein memang dikenal sebagai salah satu orang paling jenius yang pernah hidup di muka bumi. Sebab kejeniusannya itulah banyak peneliti yang merasa tertantang untuk menguak sisi lain dibalik otak einstein. Bahkan untuk kepentingan itu, ilmuwan dunia juga telah meminta izin kepada keluarganya ketika einstein meninggal untuk mengambil bagian otaknya saja untuk keperluan ilmu pengetahuan.
Terkait dengan misteri otak einstein itu, baru-baru ini masyarakat dunia seolah dibukakan tirai misteri ketika sebuah studi terbaru yang dilakukan di Florida State University bagian penelitian evolusi dan dipimpin oleh Dean Falk untuk perdana kali menemukan adanya korteks serebral yang meliputi seluruh otak einstein.
Dari pemeriksaan 14 foto yang baru ditemukan itu, peneliti mengkomparasi antara otak einstein dengan otak manusia normal pada umumnya.
Dilansir dari Health24, peneliti mengatakan kalau mengenai ukuran dan bentuk, otak einstein tak jauh beda dengan manusia normal, namun ada beberapa bagian di dalam otaknya yang tidak terdapat pada manusia normal, seperti adanya bagian mirip prefrontal somatosensori, motor utama, parietal, temporal dan oksipital korteks dalam otak Einstein ini sangat luar biasa dan mempesona.
Hal Itu merupakan dasar neurologis untuk beberapa kemampuan penting Einstein seperti halnya matematika dan visuospatial.
“Meskipun ukuran keseluruhan dan bentuk asimetris otak Einstein normal, ada beberapa bagian dalam otaknya yang sangat luar biasa,” tutup Dean Falk dari Hale G. Smith, Seorang Profesor Antropologi di Florida State yang juga berperan menjadi kepala peneliti di studi tersebut.

Apa itu Hormon dan Fungsinya pada manusia?

Apa itu Hormon dan Fungsinya pada manusia?

Apa yang menyebabkan anda merasa haus ketika habis berolahraga? apa yang menyebabkan rasa haus itu hilang ketika anda meminum air? atau apa yang menybabkan Pria bisa tertarik kepada wanita dan juga sebaliknya? selain itu siapa yang bertanggung jawab mengendalikan pertumbuhan tubuh hingga tinggi dan berat tubuh manusia beragam? Hormon! Itulah jawaban dari seluruh pertanyaan diatas.
endocrorgs Apa itu Hormon dan Fungsinya pada manusia?
Hormon adalah zat kimiawi yang bisa menggerakan tubuh sebagai respon agar stabilitas tubuh terjaga. Hormon juga berasal dari bahasa yunani, yaitu hormaen yang artinya menggerakkan.
Hormon juga sejatinya adalah zat yang hanya ada sedikit di dalam tubuh namun tak diragukan lagi fungsi dan kegunannya. Hormon dapat mengendalikan proses pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, kekebalan, dan pola hidup manusia sekalipun.
Karena pentingnya fungsi hormon, hormon diproduksi langsung oleh tubuh, tubuh mensekresikan hormon melalui dua kelenjar, kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Apa perbedaannya? endokrin mensekresikan hormon keseluruh tubuh dengan bantuan darah untuk mendistribusikannya, sementara eksokrin memerlukan saluran eksklusif untuk mengedarkan hormon.
Hormon juga sejatinya adalah zat yang peka terhadap rangsangan, contohnya hormon adrenalin, insulin, atau testosteron yang merupakan hormon seks pada manusia.
Dalam tubuh manusia, terdapat beberapa jenis kelenjar endokrin untuk memproduksi hormon, mereka adalah:
  • Kelenjar Hipotalamus
  • Kelenjar hipofisis
  • Kelenjar tiroid
  • Kelenjar paratiroid
  • Kelenjar timus
  • Kelenjar pankreas
  • Kelenjar adrenal
  • Kelenjar ovarium
  • Kelenjar testis
  • kelenjar pencernaan.

Fungsi Hormon dan Kelenjar Hormon pada Manusia

hormon Apa itu Hormon dan Fungsinya pada manusia?
Lalu apa fungsi dari masing-masing hormon diatas? berikut uraiannya:
Kelenjar Hipotalamus
  • berfungsi untuk mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofisa
Kelenjar Hipofisis
  • Berfungsi sebagai pengatur kegiatan kelenjar lainnya
Kelenjar Tiroid
  • Menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Kelenjar Paratiroid
  • Menghasilkan susunan hormon parathormon sebagai pengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam peredaran darah
Kelenjar Timus
  • Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
  • Menghasilkan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan
Kelenjar Adrenal
  • Menghasilkan hormon adrenalin yang mengatur detak jantung.
Kelenjar Pankreas
  • Menghasilkan hormon insulin sbagai pengatur kadar gula darah
Kelenjar Ovarium
  • Menghasilkan Hormon estrogen yang berfungsi menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti tumbuh buah dada, ukuran pinggul, siklus menstruasi dan lain sebagainya
  • Menghasilkan Hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertahankan identitas kelamin sekunder pada wanita sekaligus menyiapkan dinding kokoh pada uterus yang berperan sebagai penyangga bayi di rahim.
Kelenjar Kelamin Pria (Testis)
  • Menghasilkan hormon Testoteron berfungsi menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder sekaligus memeliharanya

Mesin Super Canggih itu Ada dalam Tubuh Kita


Mesin Super Canggih itu Ada dalam Tubuh Kita


Ribosom (Image from media.photobucket.com)
Ribosom (Image from media.photobucket.com)
Kita mungkin tak sadar kalau tubuh kita adalah sebuah mesin super canggih yang belum bisa ditandingi oleh mesin manapun. Ya, mesin ini terdiri dari mesin-mesin mikro yang sangat banyak. Ia mampu memproduksi sesuatu yang menopang hidup kita sendiri, berjalan dengan sangat efektif, sangat efisien, terintegrasi satu sama lain, mampu membedakan apa yang harus diproduksi dan apa yang tidak, tahu kapan harus bekerja dan kapan beristirahat, ada sistem pengendalian mutu (quality control) dan jaminan mutu (quality assurance), benar-benar canggih.
Mesin itu jumlahnya amat banyak, ada di dalam setiap sel tubuh kita. Mereka memproduksi zat yang super penting yaitu protein, dengan DNA sebagai buku resepnya (blueprint ). Protein inilah yang sesungguhnya menjalankan banyak sekali fungsi kehidupan. Melalui protein lah gen-gen dalam tubuh kita menentukan hampir segala sesuatu tentang tubuh kita, misalnya apa warna rambut kita, bagaimana kita memproses makanan dalam tubuh atau seberapa tahan kita terhadap suatu penyakit. Jadi terbayang kan betapa canggihnya mesin dalam tubuh kita?

Sekilas Protein

Protein adalah molekul yang sangat besar dan kompleks, ia berupa polimer yang tersusun atas rantai panjang molekul-molekul subunit yang dinamakan “asam amino”. Ada 20 jenis asam amino yang menyusun protein, struktur dasar semuanya sama, tapi rantai samping (gugus R) yang berbeda-beda membuat sifat kimiawinya berbeda pula.
Struktur Molekul Asam Amino (Image from en.wikipedia.org)
Struktur Molekul Asam Amino (Image from en.wikipedia.org)
Seperti umumnya polimer lain seperti DNA, asam-asam amino tersusun rapi bak anak tasbih berjejer membentuk tasbih. Asam-asam amino tersusun satu per satu membentuk rantai lurus protein dengan keteraturan tertentu. Namun yang unik dari protein ini adalah bentuk tiga dimensinya yang tidak lurus seperti tali, melainkan berlipat-lipat, berpelintir, membentuk sebuah struktur tertentu yang khas, berbeda satu sama lain. Bahkan struktur tiga dimensi inilah yang membuat protein dapat berfungsi. Kesalahan sedikit saja protein ini melipat, maka bisa menyebabkan malfungsi bahkan penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan.
Struktur Protein (Image from en.wikipedia.org)
Struktur Protein (Image from en.wikipedia.org)
Contoh kesalahan struktur tiga dimensi ini misalnya pada penyakit Cystic Fibrosis. Penyakit ini diakibatkan sebuah protein bernama CFTR (Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator) yang gagal melipat dengan benar. Penyebabnya ‘sepele’ saja, ‘hanya’ karena ada satu asam amino penyusun CFTR yang kurang (terdelesi). Namun efek tidak berfungsinya CFTR membuat ion khlorida tidak dapat melewati outer membrane pada sel, sehingga menyebabkan terbentuknya lapisan mukus yang tebal di paru-paru dan organ-organ pencernaan. Akibatnya cukup fatal karena dapat menyebabkan kematian penderitanya di usia belia. ‘Hanya’ gara-gara kurang satu asam amino.
Hingga saat ini, para ilmuwan belum dapat memprediksi struktur tiga dimensi (3D) suatu protein dengan tepat. Yang bisa dilakukan adalah mengamati struktur tiga dimensi melalui pengamatan difraksi sinar X. Prediksi baru bisa dilakukan hingga struktur sekunder saja, yaitu apakah suatu bagian tertentu protein membentuk spiral ‘alfa helix’ atau lembaran ‘beta sheets’, sedangkan struktur tersier (3D) masih ‘samar-samar’. Padahal kalau kita dapat memprediksi struktur 3D, kita dapat mengerti atau memprediksi sifat fetonip suatu organisme.
Implikasi lain jika struktur 3D protein mampu diprediksi adalah bagi dunia medis. Dengan mampunya kita memprediksi bagaimana protein melipat di dalam sel, maka secara teoritis kita dapat merancang obat yang tepat yang dapat menghambat fungsinya melalui program komputer tanpa harus ‘bersusah payah’ dan mengeluarkan biaya besar untuk eksperimen. Kita berharap semoga para ahli structural bioinformatics mampu segera menyelesaikan masalah ini.

Bagaimana Protein Diproduksi dalam Tubuh?

Ada tiga tahap proses yang terlibat dalam produksi protein. Semuanya terjadi dengan cara yang cerdas, efektif, efisien dan super canggih. Yo kita lihat.

Replikasi DNA

Replikasi adalah proses penggandaan DNA ketika suatu sel membelah dan membentuk sel yang baru. DNA pada sel lama berfungsi sebagai cetakan (template) untuk membuat salinan DNA pada sel baru yang urutan basa A-C-G-T nya persis sama. Ini menjamin setiap sel dalam tubuh kita memiliki seperangkat resep lengkap untuk membuat protein yang dibutuhkan.
DNA Replication (Image from www.coolschool.ca)
DNA Replication (Image from www.coolschool.ca)

Transkripsi

Pada tahap awal produksi protein, informasi resep yang ada pada gen dikopi satu per satu (basa per basa) dari sebuah rantai DNA di dalam nukleus sel menjadi rantai RNA pembawa pesan (messenger RNA = mRNA). Rantai DNA berfungsi sebagai cetakan (template) yang akan menghasilkan mRNA komplemennya. Bedanya, basa T (thymine) pada DNA digantikan oleh U (uracil) pada mRNA, namun keduanya tetap sama-sama berkomplemen dengan A (adenine). Proses pengkopian DNA menjadi RNA ini dinamakan transkripsi.
Transcription (Image from en.wikipedia.org)
Transcription (Image from en.wikipedia.org)
Perlu diingat bahwa jumlah mRNA yang ditranskripsi diatur (diregulasi) oleh tubuh kita sendiri, setiap sel hanya mentranskrip gen-gen yang dibutuhkan. Sel rambut hanya mentranskrip gen-gen pengkode protein di rambut saja, begitu pula dengan sel jantung, kulit, darah, dll. Dalam transkripsi dikenal juga istilah gen yang on dan off, on artinya gen tersebut ditranskripsi menjadi mRNA, off berarti sebaliknya. Jumlah mRNA yang disintesis pun tidak sembarangan, sedikit banyaknya disesuaikan dengan kebutuhan.

Translasi

mRNA hasil transkripsi kemudian dikeluarkan menuju sitoplasma sehingga bisa diproses lebih lanjut oleh suatu organel sel yang bernama ribosom. Ribosom akan membaca urutan basa RNA dan menterjemahkannya (translate ) menjadi urutan asam amino tertentu sesuai dengan resep yang dibawa mRNA. Di sinilah asam-asam amino itu dirakit sesuai urutan yang diresepkan gen (DNA) dan kemudian melipat membentuk struktur tiga dimensi yang fungsional.
Protein Translation (Image from www.scq.ubc.ca)
Protein Translation (Image from www.scq.ubc.ca)
Anda dapat melihat video proses Replikasi, Transkripsi dan Translasi di sini.

Central Dogma

Tiga langkah proses di atas dinamakan “Central Dogma” dan bisa dikatakan sebagai tulang punggung Biologi Molekular. Ini semua sudah direncanakan alam dan masing-masing ada kegunaannya sendiri-sendiri.
Central Dogma of Molecular Biology (Image from en.wikipedia.org)
Central Dogma of Molecular Biology (Image from en.wikipedia.org)
Coba perhatikan ketiga proses di atas, replikasi menjamin resep tubuh kita (DNA) tetap terjaga utuh di setiap sel. Transkripsi melibatkan RNA pembawa pesan (mRNA) yang mana sekaligus melindungi “otak” seluruh sistem ini –yaitu DNA– dari kerusakan, mengingat sintesis protein terjadi di sitoplasma yang penuh dengan bahan-bahan kimia, maka kalaupun terjadi kerusakan pada mRNA, DNA sebagai resep utama masih tetap utuh terjaga. Akhirnya, mRNA hasil transkripsi diterjemahkan (translasi) menjadi protein sebagai ‘pekerja’ bagi tubuh kita. Protein yang disintesis terkait langsung dengan regulasi ketika transkripsi, jadi protein apa saja yang disintesis dan berapa jumlahnya amat sangat teratur, tidak boleh ada istilah kekurangan atau kelebihan.
Tiga langkah yang terlihat sederhana, simple namun ternyata amat rumit dan canggih dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa bergunanya bagi kehidupan. Ya, semuanya ada dalam tubuh kita sendiri.

Selasa, 19 Maret 2013

MATEMATIKA KELAS XI IPA SEMESTER I-II

KELAS XI IPA SEMESTER I

BAB I STATISTIKA

1.1. Penyajian Data
1.2. Ukuran Pemusatan Data Tunggal
1.3. Ukuran Letak Data Tunggal
1.4. Ukuran Penyebaran Data Tunggal
1.5. Ukuran Pemusatan Data Berkelompok
1.6. Ukuran Letak Data Berkelompok
1.7. Ukuran Penyebaran Data Berkelompok

Download Semua Materi Statistika DISINI 

BAB II PELUANG

2.1. Kaidah Pencacahan
2.2. Permutasi
2.3. Kombinasi
2.4. Peluang Suatu Kejadian
2.5. Kejadian Majemuk

Download Semua Materi Peluang DISINI 

BAB III TRIGONOMETRI

3.1 Rumus trigonometri jumlah dan selisih dua sudut
3.2 Rumus trigonometri sudut rangkap dan sudut tengahan
3.3 Rumus perkalian, penjumlahan, dan pengurangan sinus dan kosinus
3.4 Identitas trigonometri

Download Semua Materi Trigonometri DISINI 

BAB IV LINGKARAN

4.1 Persamaan lingkaran
4.2 Persamaan garis singgung

Download Semua Materi Lingkaran DISINI 

KELAS XI IPA SEMESTER II

BAB I SUKU BANYAK (POLINOM)

1.1 Pengertian sukubanyak
1.2 Operasi antar sukubanyak
1.3 Pembagian sukubanyak
1.4 Teorema faktor

Download Semua Materi Suku Banyak DISINI 


BAB II KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS

2.1 Sifat khusus yang mungkin dimiliki suatu fungsi
2.2 Aljabar fungsi
2.3 Komposisi fungsi
2.4 Fungsi Invers
2.5 Grafik suatu fungsi dan grafik fungsi inversnya
2.6 Fungsi invers dari fungsi komposisi

Download Semua Materi Komposisi dan Fungsi Invers DISINI 

BAB III FUNGSI LIMIT

3.1 Limit fungsi aljabar
3.2 Teorema-teorema limit dan Limit fungsi trigonometri
3.3 Penggunaan Limit dan Kekontinuan dan Diskontinuan (Pengayaan)

Download Semua Materi Fungsi Limit DISINI 

BAB IV FUNGSI TURUNAN

4.1 Turunan fungsi
4.2 Teorema-teorema umum turunan fungsi
4.3 Turunan fungsi trigonometri
4.4 Turunan fungsi komposisi dengan aturan rantai
4.5 Persamaan garis singgung di suatu titik pada kurva
4.6 Fungsi naik dan fungsi turun
4.7 Penggunaan turunan dalam bentuk tak tentu

Download Semua Materi Fungsi Turunan DISINI